Kamis, 30 Agustus 2007

EKSPLOITASI
By Tessa Simahate

Persoalan dunia tidak pernah dan tidak akan ada habisnya, tapi ada satu persoalan yang harus terus diperhatikan, ‘eksploitasi’ masyarakat pasti akrab dengan istilah ini istilah ini mulai berkembang beberapa tahun belakangan ini, istilah ini menjadi negatif seiring banyaknya pemberitaan di media massa.

Eksploitasi di dunia sudah berlangsung dari awal peradaban, ini bisa dilihat dari perbudakan pada zaman sebelum masehi sampai saat ini, dan terjadi di semua belahan bumi, di Amerika Abraham Lincoln sudah berjuang demi persamaan hak dan mengecam tindakan eksploitasi tanpa membedakan ras, suku, gologan, dan warna kulit, perjuangannya mendapat respon positif dan pada akhirnya dihapuskanlah perbudakan di Amerika.

Perjuangan Amerika ikut mempengaruhi eksploitasi manusia di dunia, masyarakat dunia percaya dengan berhasilnya perjuangan Abraham Lincoln, maka isu eksploitasi ini selesai, tapi masyarakat salah, perjuangan ini belum selesai bahkan bertambah rumit, jumlah ekploitasi manusia terus bertambah seiring waktu, ada yang di lakukan secara gamblang tetapi ada juga yang dilakukan dengan topeng yang legal tapi apapun bentuknya tindakan itu tetaplah salah.

Bosnia, di negara ini anak-anak di bawah umur 14 tahun sudah dikenakan wajib militer dan diajari memegang senjata laras panjang sekaligus bagaimana cara membidik dengan benar, di negara bekas kawasan skandinavia wanita dan anak-anak di pekerjakan di pabrik minuman keras dan tidak di bayar sesuai standart, di cina perempuan di berdayakan sebagai buruh pengurai sampah elektronik dari negara maju dan tidak di bayar dengan layak padahal resiko pekerjaan mereka sangat tinggi, lain halnya di negara indonesia, di sini wanita di pekerjakan sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan di ekspor ke negara lain tanpa kemampuan yang memadai yang hasilnya mereka hanya bisa menjadi PRT (Pembantu Rumah Tangga). Apakah pemerintah bingung menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka atau pemerintah sudah kehabisan akal mencari aset negara manalagi yang harus di jual ke investor asing jadilah TKI sumber daya non migas indonesia yang paling banyak mendatangkan devisa negara. Atau agen-agen yang berkedok agen TKI yang kemudian menjebak perempuan di bawah umur sebagai pelayan bar dan perempuan penghibur.

Persoalan-persoalan di atas merupakan gambaran kecil eksploitasi yang tersebar di seluruh dunia dan masyarakat seolah menutup mata akan masalah ini dan membenarkan atas nama kebutuhan hidup dan urusan perut, tapi apakah anda juga bagian dari mereka yang tidak perduli, ini bukan lagi isu gender bagi aktivis perempuan dan bukan juga masalah hak-hak anak bagi aktivis anak tapi ini adalah isu global yang sudah harus sangat diperhatikan, mereka bisa saja keluarga anda, tetangga dan kerabat anda, tapi lebih dari itu mereka adalah satu dari sekian puluh juta penduduk dunia seperti juga anda, tapi nasib mereka kurang beruntung karena berada dalam situasi yang tidak mereka inginkan, apakah anda akan diam saja, sebagai salah satu penduduk dunia yang perduli ini saatnya bertindak. J.F Kennedy pernah mengatakan, “if not now when? If not me who?” Kata-kata ini yang harus di tanamkan dalam diri masing-masing individu, selanjutnya bagaimana anda menginteprestasikannya.

Tidak ada komentar: